π Harapan Siswa Terhadap Guru
42 Guru menghormati ide-ide siswa tentang materi yang dipelajari 43 Guru memberikan peluang kepada siswa untuk mengambil keputusan sendiri tentang masalah pelajaran yang dihadapinya 44 Guru memberikan pilihan keputusan kepada para anggota kelompoknya 45 Guru mengetahui keingintahuan siswa terhadap materi yang diberikan
pelanggaran di sekolah. Mengenai kapan mereka datang ke ruang guru, sebanyak 23 siswa menyatakan datang ke ruang guru BK jika dipanggil oleh guru BK dan sisanya sebanyak 17 siswa menyatakan datang ke ruang guru BK jika mereka ingin berkonsultasi dengan guru BK. Berikut hasil survai awal terhadap 40 siswa dalam bentuk tabel: Tabel 1.1 Survai
Untuk meningkatkan kegiatan evaluasi terhadap kinerja guru yang berlanjut dan berjenjang. Wadah untuk menjalin komunikasi positif yang bersifat membangun antara siswa dan guru. Guru dapat memetakan siswa sesuai karakter dan daya tangkap mereka yang akan nantinya memudahkan dalam pembagian kelompok, pemberian materi, dan evaluasi belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) persepsi siswa tentang kompetensi mengajar guru, pola asuh orang tua, motivasi berprestasi siswa, kelengkapan sarana prasarana praktik, dan prestasi
Dalam konsep pembelajaran berkualitas, implementasi kurikulum dimulai dari guru. βDari pamongnya, istilah Taman Siswa, para kepala sekolah sebagai pimpinan di satuan unit pendidikan yang menjadi pemain kunci, dan duet maut antara kepala sekolah dengan guru itulah yang menjadi penentu keberhasilan Implementasi Kurikulum Merdeka,β tegasnya.
MD Dahlan. (1982). "Ciri-ciri Kepribadian Siswa SPG Negeri di Jawa Barat Dikaitkan dengan Sikapnya Terhadap Jabatan Guru". Disertasi. Bandung Prawoto. (1992). Microteaching. Yogyakarta: IKIP
Siswa akan lebih termotivasi saat guru dapat menempatkan pembelajaran sesuai dengan porsi serta minat siswa dalam pembelajaran. Hal ini berketerbalikan apabila guru belum dapat memaksimalkan kompetensinya dalam mengajar, siswa akan lebih mudah bosan saat pembelajaran berlangsung. Maka dari itu saat seorang guru dapat memaksimalkan
guru terhadap akhlak siswa yang tidak dapat terjangkau karena kurangnya komunikasi antara guru dan siswa, sehingga seorang guru tidak dapat dengan mudah mengetahui akhlak masing-masing siswanya.
PERSEPSI GURU TENTANG MENURUNNYA ADAB SOPAN SANTUN SISWA KEPADA GURU DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG Oleh (Diren Oktarima, Adelina Hasyim, Yunisca Nurmalisa) Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang persepsi guru terhadap menurunnya adab sopan santun siswa kepada guru di SMP PGRI 6 Bandar Lampung.
.
harapan siswa terhadap guru