🀄 Berikut Merupakan Sifat Koligatif Larutan Kecuali
Referensi Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl, mewakili perbandingan 1:1 ion natrium dan klorida. Dengan massa molar masing-masing 22,99 dan 35,45 g/mol, 100 g NaCl mengandung 39,34 g Na dan 60,66 g Cl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan
31- 45 Soal Sifat Koligatif Larutan dan Penyelesaiannya. 31. Sebanyak 1,8 gram zat nonelektrolit dilarutkan ke dalam 200 gram air. Jika penurunan titik beku larutan = 0,93 o C (Kf air = 1,86 o C m -1 ), massa molekul relatif zat tersebut adalah . a. 18 gram/mol.
Sifatkoligatif larutan adalah suatu sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada sifat zat terlarut tersebut. Terdapat empat macam sifat koligatif larutan, yaitu sebagai berikut. Penurunan tekanan uap. Penurunan titik beku. Kenaikan titik didih. Tekanan osmotik.
1 Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung dari sifat zat terlarut 2. 3. Jumlah fraksi mol terlarut dan pelarut adalah 1. Xt + Xp = 1 D. Latihan Soal Kerjakan soal di bawah ini dengan benar dan jujur! 1. Volume air yang diperlukan untuk melarutkan 4,9 gram H2SO4 yang
1 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit 2. Merumuskan faktor Van't Hoff 3. Menggunakan faktor Van't Hoff pada sifat koligatif larutan Penurunan Tekanan Uap dan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit. B. Uraian Materi 1. Pengelompokan Larutan dan Derajat Ionisasi (Apersepsi)
Adapuncontoh dari larutan penyangga atau larutan bufer tersebut adalah sebagai berikut : 1. ALBOTHYL. Albothyl tergolong obat luar yang bekerja sebagai antiseptik (Membunuh kuman dan mencegah infeksi), hemostatik (Mengehentikan perdarahan). Albothyl mengandung astrigent yang dapat membantu menutup luka terbuka pada organ intim akibat keputihan
DeskripsiSingkat Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. menjelaskan penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik; 2. membedakan sifat koligatif larutan elektorlit dan larutan nonelektrolit; 3. terampil menyajikan hasil analisis beradasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan uap
Bobotjenis merupakan suatu karakteristik yang digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan pembantu khususnya sifat cairan dan zat yang berjenis malam. Penentuan berat jenis dilakukan dengan piknometer, aerometer, timbangan hidrostatik, neraca Reimen, neraca Mohr ( Westphal ),Dersimeter, neraca Ephin, dan neraca Qeimann.
Berikutmerupakan sifat koligatif larutan, kecuali a. Penurunan titik beku b. Penurunan tekanan uap c. Kenaikan titik didih d. Penurunan tegangan permukaan e. Tekanan osmotic 2. Penurunan tekanan uap jenuh larutan sebanding dengan a. Fraksi mol zat terlarut b. Fraksi mol pelarut c. Molaritas larutan d. Molalitas larutan e. Kadar zat dalam
. Beberapa sifat larutan bergantung pada banyaknya partikel zat yang terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat terlarut. Sifat-sifat ini di sebut sifat koligatif larutan colligative properties. Semua sifat tersebut bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut yang ada, baik itu partikel-partikel atom, ion atau molekul. Adapun di sebut sifat koligatif adalah penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Pengertian Sifat Koligatif Larutan Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut. Akan tetapi bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Adapun sifat koligatif larutan ini terbagi menajdi dua, yaitu sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Macam-Macam Sifat Koligatif Larutan Sifat koligatif ini terbagi menjadi 4 jenis, yaitu sifat koligatif penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan. Lebih jelasnya kamu bisa pahami ke-4 sifat koligatif larutan ini pada penjelasan berikut. 1. Penurunan Tekanan Uap Penurunan tekanan uap adalah suatu kondisi zat terlarut tidak mudah menguap non volatile. Artinya tidak memiliki tekanan uap yang dapat di ukur. Tekanan uap larutan selalu lebih kecil jika daripada pelarut murninya. Maka hubungan antara tekanan uap larutan dan tekanan uap pelarut bergantung pada konsentrasi zat terlarut dalam larutan. Hubungan ini di rumuskan dalam hukum Raoult, yang menyatakan bahwa tekanan parsial pelarut dari larutan, P1 adalah tekanan uap pelarut murni, P1o, dikalikan fraksi mol m pelarut dalam larutan, X1. P1 =X1 x P°1 Dalam larutan yang mengandung hanya satu zat terlarut, X1=1-X2, di mana X2 adalah fraksi mol zat terlarut dengan demikian dapat di tulisakan sebagai berikut Po1 – P1 = ΔP -X2P°1 Penurunan tekanan uap, ΔP, berbanding lurus terhadap konsentarsi terukur dalam fraksi mol zat terlarut yang ada. 2. Kenaikan Titik Didih Titik didih larutan ialah suhu pada saat tekanan uap larutan sama dengan tekanan atmosper luar. Karena pada suhu berapa pun tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murninya, kurva cairan-uap untuk larutan akan terletak dibawah kurva untuk pelarut murninya. Gambar di atas adalah diagram fasa yang mengilustraikan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan berair. Kurva putus-putus adalah untuk larutan, dan kurva biasa untuk larutan murni. Seperti yang kamu lihat, titik didih larutan lebih tinggi jika dibandingan dengan titik didih air, dan titik beku larutan lebih rendah dibandingan titik beku air. Persamaan kenaikan titik didih dapat didifinisikan sebagai ΔTd=Td-Tod Td adalah titik didih larutan dan Tod adalah titik didih pelarut murni. karena ΔTd berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap, maka juga berbanding lurus dengan konsentrasi molaritas. ΔTd berbanding dengan m ΔTd=Kdm m adalah molartias larutan dan Kd adalah konstanta kenaikan titik didih molal satuan Kd ialah oC/m. 3. Penurunan Titik Beku Penurunan titik beku didefinisikan sebagai ΔTb=Tob-Tb Dimanan Tob adalah titik beku pelarut murni, dan Tb adalah titik beku larutan. Sekali lagi ΔTb berbanding lurus dengan kosentrasi larutan ΔTb berbanding degan m ΔTb=Kbm Dimana dalam persamaan ini m adalah konsentrasi dari zat terlarut dalam satuan molalitas, dan Kb ialah konstanta penurunan titik beku molal seperti halnya Kd, Kb mempunyai satuan oC/m. 4. Tekanan Osmotik Larutan Tekanan osmotik larutan adalah tekanan yang di perlukan untuk mengentikan osmosis. Pada tekanan ini dapat diukur langsung dari selisih permukaan-permukaan cairan pada keadan akhir dan dinyatakan sebagai π=MRT Dimana M adalah molaritas larutan, R adalah konstanta gas 0,0821 L. atm/K .mol dan T adalah suhu mutlak. Tekanan osmotik π, dinyatakan dalam atmosfer. Gambar di bawah ini menunjukan proses osmosis. Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan Setelah kamu mengerti tentang macam-macam sifat koligatif larutan maka kita akan belajar ke contoh soalnya. Berikut ini adalah contoh soal dari macam-macam sifat koligatif larutan dan penjelasannya. 1. Contoh Soal Penurunan Tekanan Uap Pada suhu 25oC tekanan uap murni ialah 23,76 mmHg dan tekanan uap larutan urea ialah 22,98 mmHg. Perkirakan molaritas larutan tersebut? Pertama-tama kita temukan fraksi mol urea, yang memungkinkan kita untuk memperkirakan molaritas larutan. Maka hasil yang bisa kita dapatkan sebagai berikut ΔP= mmHg = X2 mmHgX2 = Dimana n1 dan n2 masing-masing adalah jumlah mol pelarut dan zat terlarut. Sehingga fraksi mol urea dalam larutan ini hanya 0,033, larutan ini encer dan kita dapat asumsikan bahwa n1 jauh lebih besar dari pada n2. Selanjutnya kita dapat menuliskannya dengan, X2=n2/n1+n2=n2/n1n2=n1 x X2 Jumlah mol air dalam urea ada dalam 1kg air adalah 1000g H2O 1 mol H2O/18,02=55,49 mol H2O Dan jumlah mol urea yang ada dalam 1 kg air adalah n2=n1 x X2=55,49 mol0,033=1,8 mol Jadi, konsentrasi larutan urea ialah 1,8 m. Mengapa tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murninya?, Ini terjadi karena proses fisis dan proses kimia yang meningkat sehingga ada ketidakteraturan. Penguapan meningkatkan ketidak teraturan sutau sistem sebab molekul dalam fase uap kurang teratur daripada molekul dalam fasa cairan. Oleh karena itu larutan lebih tidak teratur daripada pealrut murni. Maka selisih ketidakteraturan antara larutan dan uap lebih kecil apabila kira bandingkan antara pelarut murni dan uap. Dengan demikian, molekul pelarut lebih kecil kecenderunganya untuk meninggalkan larutan daripada meninggalkan pelarut murni untuk menjadi uap, dan tekanan uap larutan lebih kecil daripada tekanan uap pelarut. 2. Larutan mudah menguap jika kedua komponen larutan mudah menguap volatile artinya memiliki tekanan uap yang dapat di ukur, makan tekanan uap larutan adalah jumlah dari tekanan parsial masing-masing komponen. maka Hukum Raoult berlaku PA = XA x PoA PB = XB x PoB Dengan PA dan PB adalah tekanan parsial larutan untuk komponen A dan B; PoA dan PoB ialah tekanan uap zat murni; dan XA dan XB ialah fraksi molnya masing-masing. 3. Contoh Soal Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Etilen gelikol ialah anti beku yang lazim diguanakan untuk mobil. Zat ini larut dalam air dan tidak mudah menguap 197oC. Hitung titik beku larutan yang mengandung 651 g zat ini 2505 g air. Apakah kamu tetap memakai zat ini di mobil pada musim panas? masa molar etilen gelikol adalah 62,01 g. Penyelesaian perhitungan ini memerlukan dua tahap. pertama, kita tentukan molaritas larutan. kemudianan menghitung titik beku. Jumlah mol EG etilen gelikol dalam 651 g EG ialah 651 g EG x 1 mol EG/62,01 g EG= 10,50 mol EG Ini merupakan jumlah mol dalam 2505 g atau 2,505 kg H2O. jadi, jumlah mol EG dalam 1 kg H2O, atau molaritasnya, ialah 10,50 mol EG/2,505 kg H2O =4,19 mol EG/kg H2O = 4,19 m Maka ΔTb=1,86oC/m4,19m = 7,79o C Air murni membeku pada 0oC, sehingga larutan akan membeku pada -7,79oC kita dapat menghitung kenikan titik didih dengan cara yang sama ΔTd=0,52oC/m4,19 m =2,2oC Karena larutan akan mendidih pada 100+2,2oC, 102,2oC, kita sebaiknya menggunakan anti beku dalam radiator mobil pada waktu musim panas untuk mencegah larutan tersebut mendidih. 4. Contoh Soal Tekanan Osmotik suatu larutan di buat dengan melarutkan 35 g hemoglobin Hb dalam larutan secukupnya sampai volume 1 L. jika tekanan osmotik larutan ternyata 10 g mmHg pada 25oC hitung massa molar hemoglobin. Penyelsaian Pertama kita dapat tahu informasi yang di berikan memungkinkan kita untuk menentukan molaritas larutan. karena volume larutan adalah 1 L, kita dapat menghitung massa molar dari jumlah mol dan massa Hb. Pertama kita menghitung molaritas larutan dengan menggunakan persamaan π=MRT M=π/RT M=10 mmHg x 1 atm/760mmHg/0,0821 L. atm/L. molx298 K =5,38 x 10-4 M Volume larutan ialah 1 L, sehingga larutan ini harus mengandung 5,38 x10-4 mol Hb. kita gunakan kuantitas ini untuk menghitung massa molarnya mol Hb=massa Hb/massa molar Hb massa molar Hb=massa Hb/mol =35 g/5,38 x 10-4 mol =6,51 x 104 g/mol Itulah penjelasan dari sifat koligatif larutan dan contoh soalnya. Apabila kamu masih bingung maka bisa tanyakan pada kolom komentar di bawah. Semoga artikel Blog Kimia dapat bermanfaat. Terima kasih! Sumber Kimia Dasar Raymond Chang.
Hai kawan-kawan, selamat berjumpa kembali, semoga selalu dalam keadaan sehat dan berada dalam lindungan Allah, admin akan memberikan Soal Pilihan Ganda Sifat Koligatif Larutan Lengkap Jawaban Pembahasan. Semoga Soal Pilihan Ganda Sifat Koligatif Larutan Lengkap Jawaban Pembahasan ini memberikan manfaat yang banyak. Soal No. 1. Disajikan beberapa sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari berikut. 1. Penggunaan cairan tetes mata 2. Penggunaan garam dapur untuk membunuh lintah 3. Penggunaan garam dapur dalam pembuatan es putar 4. Penggunaan garam dapur untuk mencairkan salju 5. Pembuatan kolam apung Penerapan sifat koligatif larutan yang berhubungan dengan penurunan titik beku larutan ditunjukkan oleh angka …. A. 1 dan 2 B. 1 dan 5 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 E. 4 dan 5 Jawaban D Pembahasan Penggunaan garam dapur dalam pembuatan es putar akan menurunkan suhu campuran pendingin sehingga adonan es putar dapat membeku. Kemudian, penggunaan garam dapur untuk mencairkan salju akan menurunkan titik beku salju sehingga salju dapat mencair pada suhu lingkungan. Soal No. 2. Berikut merupakan sifat koligatif larutan, kecuali… A. Penurunan titik beku B. Penurunan tekanan uap C. Kenaikan titik didih D. Penurunan tegangan permukaan E. Tekanan osmotik Jawaban D Soal No. 3. Penurunan tekanan uap jenuh larutan sebanding dengan… A. Fraksi mol zat terlarut B. Fraksi mol pelarut C. Molaritas larutan D. Molalitas larutan E. Kadar zat dalam larutan Jawaban A Soal No. 4. Berikut ini beberapa contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Penyerapan air oleh akar tanaman 2. Penambahan garam dalam pembuatan es putar 3. Penambahan garam untuk mencairkan salju 4. Penggunaan garam untuk membunuh lintah 5. Menambahkan etilen glikol pada radiator mobil Penerapan tekanan osmotik terdapat pada peristiwa …. A. 1 dan 3 B. 1 dan 4 C. 2 dan 3 D. 2 dan 5 E. 4 dan 5 Jawaban B Pembahasan Penyerapan air oleh akar tanaman terjadi karena konsentrasi dalam tanah lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di akar. Kemudian, garam yang ditaburkan pada lintah akan menyebabkan air yang ada dalam tubuh lintah keluar, hal tersebut menyebabkan lintah mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan yang menyebabkan kematian disarankan jangan mencoba hal ini, karena lintah juga makhluk hidup yang harus kita jaga kelangsungan hidupnya Soal No. 5. Suatu pelarut murni mempunyai… A. Titik didih lebih tinggi dari larutannya pada tekanan yang sama B. Titik beku lebih rendah dari larutannya pada tekanan yang sama C. Tekanan osmotik lebih besar dari larutannya pada suhu yang sama D. Tekanan uap jenuh lebih tinggi dari larutannya pada suhu yang sama E. Perbedaan 100o C antara titik beku dan titik didih Jawaban D Soal No. 6. Larutan propanol Mr = 60 memiliki kadar 8%. Berapakah penurunan titik beku larutan, jika diketahui Kf air = 1,86? A. 12 derajat C. B. 8,32 derajat C. C. 4,2 derajat C. D. 2,7 derajat C. E. 2,48 derajat C. Jawaban E Soal No. 7. Berapakah massa garam dapur yang harus ditambahkan dalam 5 liter air, agar tidak membeku pada suhu –5 C? Diketahui Mr garam dapur = 58,5 dan Kf = 1,86. A. 714,5 gram. B. 786,3 gram. C. 393, 2 gram. D. 292,5 gram. E. 31,5 gram. Jawaban B Soal No. 8. Larutan urea memiliki tekanan osmosis 0,041 atm pada suhu 25 °C. Berapakah molaritas larutan tersebut? A. 0,0013 molar. B. 0,0014 molar. C. 0,0015 molar. D. 0,0016 molar. E. 0,0017 molar. Jawaban E Soal No. 9. Tekanan osmosis dari 750 ml larutan yang mengandung 8,55 gram gula Mr = 342 pada suhu 27 °C adalah … atm. R = 0,082 L atm/mol K A. 0,0738 B. 0,03731 C. 0,41 D. 0,7462 E. 0,82 Jawaban E Soal No. 10. Pada konsentrasi yang sama, larutan-larutan berikut yang memiliki tekanan osmosis paling tinggi adalah …. A. CH3COOH B. CaOH2 C. C2H5OH D. NH22CO E. NH42CO3 Jawaban B Soal No. 11. Jika garam NH4Cl dilarutkan dalam air, maka akan terbentuk larutan yang…. A. titik didih pelarutnya lebih tinggi daripada titik didih larutannya B. titik beku pelarutnya lebih rendah daripada titik beku larutannya C. tekanan uap jenuh pelarut murninya lebih rendah daripada tekanan uap jenuh larutannya D. tekanan osmotik pelarutnya lebih tinggi daripada tekanan osmotik larutannya E. pH pelarutnya lebih besar daripada pH larutannya Jawaban C Soal No. 12. Harga i untuk larutan elektrolit terner adalah …. A. i = [1+α ] B. i = [1+ 2 α ] C. i = [1+ 3 α] D. i = [1+ 4 α] E. i = [1+ 5 α] Jawaban C Soal No. 13. 2 gram senyawa MgSO4 dilarutkan dalam 200 gram air. Setelah dipanaskan, larutan MgSO4 mendidih pada suhu 100,056 °C. Jika diketahui Kb air = 0,52, maka derajat ionisasi larutan tersebut adalah …. A. 0,09 B. 0,12 C. 0,14 D. 0,29 E. 0,36 Jawaban D Soal No. 14. Senyawa H2SO4 sebanyak 4 gram dilarutkan dalam 200 gram air. Jika diketahui Kf air = 1,8 dan derajat ionisasi larutan = 0,8, maka penurunan titik beku larutan adalah … °C. A. 0,64 B. 0,76 C. 0,96 D. 1,13 E. 1,22 Jawaban C Soal No. 15. Pada suhu 26 °C, senyawa NaCl 0,01 molar memiliki derajat ionisasi 0,6. Tekanan osmosis larutan tersebut adalah … atm. A. 0,025 B. 0,034 C. 0,046 D. 0,059 E. 0,067 Jawaban B
Fisik dan Analisis Kelas 12 SMASifat Koligatif LarutanSifat Koligatif LarutanSemua sifat berikut tergolong sifat koligatif larutan, kecuali ... A. penurunan tekanan uap D. tekanan osmosis B. kenaikan titik didih E. kepekatan larutan C. penurunan titik beku Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif LarutanKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0215Jika diketahui nilai Ka beberapa asam berikut. Asam HF HB...1219Perhatikan data penerapan sifat koligatif larutan berikut...Teks videoAku friend disini terdapat pertanyaan yaitu dari pilihan jawaban mana yang bukan merupakan sifat koligatif larutan sebelum menjawab soal ini kita harus tahu terlebih dahulu. Apa itu sifat koligatif sifat koligatif adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada sifat zat terlarut tersebut sifat koligatif larutan menyebabkan perubahan pada sifat fisika yang dimiliki larutan perubahan sifat fisis yang merupakan sifat koligatif ini meliputi yaitu yang pertama ada kenaikan titik didih gimana kenaikan titik didih adalah selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya selanjutnya ada penurunan titik beku penurunan titik beku adalah penurunan titik beku pelarut akibat penambahan zat terlarut yang tidak mudah menguap kemudian ada penurunan tekanan uap penurunan tekanan uap adalah penurunan tekanan uap pelarut yang ditimbulkan oleh zat pada suhu konstan dan yang terakhir adalah tekanan osmosis tekanan osmosis merupakan tekanan hidrostatik yang mempertahankan keseimbangan osmotik larutan dengan pelarut murninya kita kembali ke soal jadi yang bukan merupakan sifat koligatif adalah yang kepekatan larutan sampai jumpa di soal selanjutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
berikut merupakan sifat koligatif larutan kecuali